Hakikat Shaum Ramadhan


Alhamdulillah Ramadhan telah tiba. Bulan Ramadhan biasanya kesempatan untuk menambah ilmu dengan mendengarkan tausyiah-tausyiah. Kemarin saya mendengarkan ceramah tentang Hakikat Shaum Ramadhan. Yang disampaikan oleh Dr Agus Syihabudin di mesjid Salman. Beliau Dosen agama di ITB. Saya coba share disini materi beliau yang sempat saya ingat.

Hakikat Shaum Ramadhan

Menurut beliau Hakikat Ramadan disampaikan pada Al-Quran surat 2 ayat 183-188. “Dimulai dari perintah, hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa…. dst” Namun pada ayat 186, pembahasannya seolah-olah tidak nyambung dengan tema shaum. Yaitu “Dan jika hambaku bertanya padamu tentang keberadaannku. Maka sesungguhnya aku dekat… dst

Menurut beliau sebenarnya ayat ini menjelaskan hakikat dari shaum. Yaitu kita pada bulan ramadhan ini berlatih untuk memantapkan keyakinan bahwa Allah itu dekat. Jadi shaum ramadhan itu tidak hanya menahan haus dan lapar saja. Bahkan Rasulullah SAW pernah berkata “berapa banyak orang yg berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa melainkan hanya lapar dan dahaga saja. [HR. Ath Thobroniy]. Sejatinya melalui rangkaian ibadah Ramadhan ini kita harus merasa dekat dengan allah. Merasakan bahwa Allah selalu melihat dan tidak pernah lalai.

Menurut beliau, Shaum adalah proses ibadah yang berbeda. Kalo kita bandingkan dengan sholat, paling lama membutuhkan 15 menit, Umrah bisa kita kerjakan sekitar 5 jam.Untuk haji dilakukan selama 6 hari. Sementara shaum kita kerjakan selama 1 bulan penuh, selama kurang lebih 14 jam setiap harinya. Kemudian menurut beliau orang yang sukses menjalankan shaum ramadhan ciri-cirinya adalah:

  1. Merasa semakin yakin akan keberadaan Allah.
  2. Semakin hati-hati dalam sikap dan perilakunya untuk tidak syirik.

Syrik artinya menduakan allah. Saat ini secara tidak sadar kita seringkali mendekati syirik. Contohnya sebelum ramadhan di beberapa daerah ada ritual keramasan, padusan, balimau dll. Ritual seperti ini biasanya dilakukan dengan mandi di sungai untuk membersihkan diri. Karena dipercaya air ini bisa membersihkan kita, dan menggugurkan dosa. Mirip seperti kepercayaan orang hindu di bali. Dan mirip juga dengan kepercayaan di India dimana orang mandi di sungai gangga untuk membersihkan diri. Menurut kepercayaan disana Sungai Gangga adalah titisan dari seorang Dewi cantik. Bahkan ada juga di beberapa daerah kebiasaan seperti memandikan keris. Nah untuk itu kita harus bersikap hati-hati terhadap syirik.

Keutamaan Shaum

Bahasan berikutnya adalah tentang keutamaan Shaum. Di bulan ramadhan ini seringkali kita membaca tulisan tentang manfaat shaum bagi kesehatan, dll. Bahkan sering juga disampaikan hadits yang mengatakan “shaumu tashifu” – “berpuasalah maka kamu akan sehat”. Menurut beliau sebenarnya hadits ini dhaif. Namun memang ada banyak sekali keutamaan dan manfaat dari shaum. Tapi Hikmah Utama dari shaum adalah meningkatnya ketaatan kita pada allah, ketaatan pada syariat islam.

Syariat Islam adalah ajaran yang sempurna.

“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maidah: 3]

Islam tidak hanya mengajarkan tentang ibadah saja, tapi juga tentang adab dengan sesama manusia, tentang cara berpakaian, tentang politik bahkan muamalat dll. Maka ketaatan kita pada semua aspek. “Udkhulu fissilmi kaffah” [Q.S  Al-Baqarah 208] yang artinya “Masuklah kedalam Islam secara menyeluruh”

Nah menurut beliau pada ayat Al-Baqarah 188, yang merupakan penutup rangkaian ayat tentang shaum, diberi penekanan tentang ketaatan pada urusan ekonomi.Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.”

Diperkuat juga dengan hadis berikut: Sesungguhnya setiap umat memiliki fitnah, dan fitnah bagi umatku adalah harta.” (HR. Tirmidzi)

Ketaatan urusan Ekonomi

Dan menurut [Q.S Ali Imran-14]-Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.

Menurut ayat diatas ada 7 perhiasan manusia, yaitu:

  1. kecenderungan pada lawan jenis
  2. Kecintaan pada anak

sementara 5 yang berikutnya adalah tentang harta. Manusia memang senang mengoleksi emas, perak, kuda. binatang ternak dan rumah. Namun bukan berarti umat muslim tidak boleh mencari rezeki. Malah kita harus mencari rezeki. Yang harus diperhatikan adalah harus sesuai dengan ketentuan ajaran agama. Harus diperoleh dengan cara yang halal, dan digunakan dengan cara yang benar.

Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” [Q.S Al Baqarah:275]. Dalam Islam tidak dikenal riba. Untuk pinjam meminjam uang, konteksnya adalah bantuan, jadi tidak mengharapkan tambahan. Namun dalam Islam ada bentuk kerjasama atau investasi dikenal aturan mudorabah serta murobahah.

Selamat menjalankan Shaum!


Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran