Kawah Ijen


Minggu lalu saya mengunjungi kawah ijen. Kawah ini terletak di bagian selatan provinsi jawa timur. Tepatnya di Banyuwangi. Banyuwangi cukup jauh dari surabaya, naik mobil bisa memakan waktu 6 jam lebih. Atau bisa juga dengan menyeberang dari Bali melalui pelabuhan Ketapang. Sebenarnya terdapat sebuah bandara di banyuwangi, hanya saja karena erupsi gunung raung, bandaranya ditutup. Selain itu ijen ini bisa juga dikunjungi dari arah Bondowoso.
Karena ingin melihat matahari terbit dan api biru, dari kota banyuwangi saya berangkat jam 1 pagi menuju Licin dan Paltuding.

Dengan kendaraan pribadi Paltuding bisa dicapai kurang dari 1 jam. Pastikan kendaraannya fit,karena jalan kesana walaupun mulus tapi menanjak banget. Setelah sampai Paltuding, kita harus jalan kaki sekitar 3 km. Perjalanan ke atas saya tempuh sekitar 2 jam. Sangat melelahkan dan jalannya berpasir dan licin. Sebaiknya gunakan sepatu gunung, dan jangan lupa membawa senter.  Kalo cape  sebelum puncak ada pos penimbangan belerang, dimana kita bisa istirahat sambil makan mie rebus.

Setelah sampai di atas, karena gelap saya belum bisa melihat kawah. Disini ada 2 pilihan, kalau mau lihat matahari terbit, kita harus nanjak lagi sekitar 2 km. Kalo mau lihat api biru harus turun ke kawah. Saya putuskan liat api biru. Jalanan kebawah cukup curam dan berbatu. Api biru ini bukan api kompor gas, melainkan muncul karena terbakarnya belerang. Turun kebawah sebaiknya menggunakan masker karena bau belerang cukup menyengat.  Api biru ini indah sekali. Konon api biru seperti ini hanya ada dua di dunia, di alaska dan ijen. Api biru hanya bisa dilihat pagi hari dari jam 2 – jam 4.

Di kawah ini saya berkenalan dengan seorang penambang belerang. Dia bercerita tiap hari membawa batu belerang sekitar 90 kg dari kawah sampai tempat penimbangan. Di tempat penimbangan batu ini hanya dihargai Rp 1000 per/kg. Selain itu ada potongan biaya lainnya juga.

Setelah puas melihat api biru saya kembali ke puncak. Tanjakannya lumayan bikin ngos-ngosan. Karena sudah pagi, baru terlihat keindahan kawah. Kawah ini terletak di tengah kaldera yang katanya luasnya sekitar 20 km. Dari puncak saya bisa melihat juga gunung raung yang sedang erupsi. Perjalanan turun juga ternyata tidak mudah karena jalurnya cukup berpasir dan licin.  Beberapa kali saya hampir terpeleset.  Di sepanjang jalan kita akan melihat edelweis dan pohon cemara di sisi jurang. Perjalanan ke ijen ini cukup melelahkan tapi sangat berkesan.

Semoga bermanfaat


2 tanggapan untuk “Kawah Ijen”

Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran