Kelas Inspirasi


20 Februari 2013

Hari itu pagi-pagi saya sudah menyiapkan materi apa saja yang akan saya sampaikan di kelas hari ini. Tetapi tidak seperti hari lainnya, hari itu saya merasa sangat nervous. Padahal bagi saya berdiri di depan kelas, bercerita dan berdiskusi dengan mahasiswa merupakan hal yang menyenangkan. Bahkan sering ada rasa rindu ingin melihat senyum mereka, semangat muda yang sering terpancar di mata mahasiswa.

Pagi itu memang bukan hari yang biasa.  Pagi itu saya harus mengajar di kelas yang berbeda. Jika di hari lain saya mengenalkan mahasiswa tentang indahnya dunia keamanan jaringan, hari itu saya diminta untuk bercerita di depan murid SD. Bukan pula murid SD biasa. Banyak diantara murid SD ini yang orang tuanya pengangguran, pedagang kaki lima, dan buruh pabrik. Banyak pula siswa SD ini yang harus ngamen atau bekerja sepulang sekolah. Ditambah dengan lingkungan yang keras, sehingga banyak siswa SD ini yang putus sekolah.  Suatu kelas yang sangat berbeda dari hari lainnya.

Pagi itu memang saya tergabung dengan para Inspirator Bandung, yang ditugaskan Gerakan Indonesia Mengajar untuk bercerita dan memberi inspirasi bagi murid SD pada program Kelas Inspirasi. Saya tergabung dengan teman-teman hebat, yang sukses di bidangnya. Profesi kami beragam, ada arsitek kang Emil, ada teh Jukie Event organizer, ada instruktur origami teh Linda, ada kang Arvin sang pelatih vokal dan ada juga wirausaha muda teh Nadya. Tugas kami hari itu sebenarnya sederhana, bermain bersama anak-anak SD ini dan bercerita mengenai profesi kami. Tugas kami untuk mengingatkan betapa pentingnya pendidikan bagi masa depan mereka. Sehingga diharapkan para murid ini terinspirasi untuk giat belajar, dan menentukan sendiri masa depannya.

Meminjam istilah Pak Anies Baswedan, tugas kami hadir disana untuk membangkitkan mimpi anak-anak ini, mengajak mereka untuk bekerja keras nan cerdas untuk melampai mimpi mereka itu (dikutip dari surap panggilan Anies Baswedan untuk para professional)

…… bersambung

 

 


Satu tanggapan untuk “Kelas Inspirasi”

Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran