Presentasi Dirjen PPI Kemkominfo

kominfo

Hari sabtu kemaren tanggal 3 Maret 2018 di kampus diselenggarakan acara seminar Internet & Cyber Security Seminar and Competition. Pada acara ini ada banyak pembicara yang menarik. Diantaranya ada dari Kemenko Polhukam,Kominfo, PT Telkom, dll. Kali ini saya akan coba share presentasi dari Bapak Prof. Dr. H. Ahmad M. Ramli, beliau adalah Direktur Jenderal Pos dan Penyelenggaraan Informatika (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informasi.

Sayangnya saya cuman ikut mendengarkan presentasi ini sebagian saja. Karena pada hari itu saya mendapat tugas mendampingi tamu dari Kroasia. Jadi saya coba share yang sempat saya catat saja. Pada presentase ini pak Dirjen banyak menampilkan data-data menarik. Yang pertama tentang peta cakupan sinyal seluler 2G, 3G, dan 4G di indonesia.

Menurut beliau 98,13% wilayah Indonesia (wilayah administrasi) sudah  mendapat cakupan sinyal seluler 2G. Dengan jumlah BTS 2G sebanyak 133.903 BTS. Sementara untuk 3G cakupan sinyalnya sudah mencapai 92,91% dengan 171.007 jumlah site node B. Sementara untuk 4G baru ada 74,01% wilayah administrasi yang tercover, dengan jumlah site 55.701 site enodeB. Dengan asumsi, total luas pemukiman di Indonesia sebesar 44.565 km2. Sementara pengertian wilayah yang tercover adalah wilayah administrasi yang tercover 100% dan pemukiman yang terjangkau sinyal >50%. Data ini diambil dari laporan Q2 2017.

Sementara itu pertumbuhan pengguna internet indonesia tahun 2017 mencapai angka 143,26 juta orang berdasarkan survey dari APJII. Selain itu dari hasil survey tentang keamanan internet, dilaporkan 65,98% responden telah memiliki kesadaran bahwa data di internet dapat diambil. Kemudian 83,98% pengguna memiliki kesadaran akan adanya penipuan di Internet. Menurut hasil survey lainnya pada tahun 2016 diperoleh rata-rata belanja pulsa orang Indonesia perbulan adalah Rp 22.182,- Padahal rata-rata belanja daging orang Indonesia perbulan adalah Rp 20.526,- Sementara rata-rata belanja buah perbulan adalah Rp 19.268,-

Menurut survey APJII dilaporkan 46% responden merasa harga jual internet fixed line masih wajar, 22% merasa harga internet terlalu murah dan hanya 32% yang merasa harga jual internet  fixed line terlalu mahal. Sementara untuk pengguna internet dari mobile, 56,77% merasa harga jualnya masih wajar, 19,87% pengguna merasa harganya terlalu murah dan 23,36% yang merasa kemahalan.

Beliau kemudian menampilkan data penetrasi pengguna internet berdasarkan usia:

Pada usia 13-18 tahun, 75,50% orang di indonesia telah menggunakan internet

Pada usia 19-34 tahun, 74,23% orang di Indonesia telah menggunakan internet

Pada usia 35-54 tahun, 44,06% orang di Indonesia telah menggunakan internet

Sementara itu untuk usia 54 tahun keatas,  baru 15,72% orang yang telah menggunakan internet.

87,13% orang di Indonesia menggunakan internet untuk menggunakan sosial media. 71,1% menggunakan untuk download musik. Persentase tertinggi lainnya pengguna menggunakan internet untuk mengunduh film, membaca berita entertainment, membaca berita, bermain game serta membaca berita olahraga.

Sementara penetrasi pengguna internet berdasarkan tingkat pendidikan terakhir: untuk yang memiliki pendidikan S2/S3 ada 88,24% untuk S1/Diploma 79,23% SMA 70,54% SMP 48,53% SD 25% sementara yang tidak sekolah hanya 5%.

Sementara itu menurut laporan dari Ericsson, trafik internet terbesar secara berurutan adalah: Video, Sosial Media, Audio, Software Download, Web Browsing dan File Sharing. Trafik mobile data akan tumbuh sampai 800%, dengan trafik terbesar adalah Video.

Beliau melaporkan juga progres registrasi kartu prabayar. Sampai dengan tanggal 26 Februari 2018 ada 319.615.984 SIM Card yang telah melakukan registrasi. Dimana 1 NIK bisa melakukan registrasi sendiri sampai 3 nomor. Untuk registrasi nomor ke 4 dst bisa dilakukan di Gerai/Mitra dari Operator. Menurut beliau dengan adanya registrasi ini akan meningkatkan kenyamanan pelanggan.

Semoga Bermanfaat!

 

 

 


Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran