Karl Popper – The Problem of Demarcation


Saya lagi baca buku Karl Popper – the logic of scientific discovery. Berikut ini adalah beberapa catatan dari buku tersebut:

  1. Problem of Demarcation: adalah bagaimana untuk membedakan science dengan metafisika, science dengan non-science dan science dengan pseudoscience
  2. Banyak Filsuf yang beranggapan permasalahan demarkasi bisa diselesaikan dengan induksi
  3. Kaum positivist lama beranggapan bahwa science itu harus bisa diindera, seperti bisa dilihat, dirasakan, dll
  4. Menurut Popper definisi kaum positivist ini tidak hanya meniadakan metafisika, tapi juga science
  5. Menurut Popper kriteria Wittgenstein tentang kebermaknaan menolak hukum alam sebagai tidak berarti.
  6. Menurut Schlick masalah induksi terdiri dari mencari pembenaran logis dari sebuah pernyataan universal tentang realitas. Menurut Hume justifikasi logis itu tidak ada dan tidak mungkin ada, karena pernyataannya keliru
  7. Popper menolak pendapat para pengikut positivism yang menganggap metafisika tidak boleh ada pada ilmu science, karena menurut popper penemuan ilmiah tidak mungkin ada tanpa keyakinan terhadap ide-ide spekulatif. Padahal keyakinan tersebut adalah metafisika
  8. Kaum positivist mengasumsikan pengalaman sebagai sumber kebenaran, dan melakukan verifikasi satu persatu. Menurut Popper, kebenaran seperti ini tidak ada, karena induksi itu tidak valid
  9. Tiga persyaratan sistem teori empiris:
    1. sintetis: dapat terjadi
    2. Kriteria demarkasi
    3. dibedakan sebagai salah satu yang mewakili pengalaman kita: kemudian diuji dan lolos dari pengujian dengan menggunakan metoda deduksi
  10. Pengalaman muncul sebagai metode yang berbeda dimana satu sistem teoritis dapat dibedakan dari yang lain
  11. Teori yang disimpulkan dari pernyataan tunggal yang diverifikasi oleh pengalaman secara logis tidak dapat diterima.
  12. Menurut Popper, teori tidak dapat dilakukan verifikasi secara empiris
  13. Sesuatu itu disebut scientifik bila dia dapat diuji dengan pengalaman tidak dengan cara verifikasi tapi falsifikasi
  14. Jadi kriteria demarkasi adalah sistem itu dapat difalsifikasi. Jadi sistem yang ilmiah harus dapat disangkal oleh pengalaman
  15. Pendapat ini karena adanya asimetri antara verifikasi dan falsifikasi. Maksudnya dengan metode deduksi dari sebuah pernyataan singular kita dapat melakukan falsifikasi pernyataan universal. Namun tidak bisa sebaliknya
  16. Beberapa contoh yang tidak dapat difalsifikasi:
    1. Psikoanalisis Freud: Pengikut Freud akan mengatakan bahwa para penentang teori ini tidak mau menerima ajaran psikoanalisis, karena dikuasai oleh resistensi tidak sadar
    2. Bumi Datar: pengikut pandangan bumi datar akan mengatakan bahwa penentang teori ini tidak mau menerima teori ini karena sudah terjebak oleh konspirasi NASA
    3. System Security: Kami sudah mengembangkan sistem keamanan yang handal untuk melindungi sistem internet banking. Namun bank tersebut sama sekali tidak mau diuji oleh pihak luar
    4. Software Performance: kami sudah mengembangkan software ini dengan performansi tinggi sesuai kebutuhan. Namun pengembang tidak mendefinisikan ukuran performansi
  17. Contoh yang dapat di falsifikasi
    1. Machine Learning: Sistem machine learning yang dikembangkan dengan algoritma SVM ini efektif untuk melakukan analisa sentimen, komentar pelanggan berbahasa indonesia di Twitter. Dapat difalsifikasi dengan menguji sistem tersebut dengan berbagai komentar pelanggan di twitter
    2. Capacity Planning: Kami sudah merencanakan kapasitas sistem sesuai dengan prediksi kebutuhan satu tahun ke depan. Dapat difalsifikasi dengan load testing
    3. System Security: kami sudah mengembangkan sistem keamanan yang handal untuk melindungi sistem internet banking ini. Dapat difalsifikasi dengan penetration test
  18. Dapat difalsifikasi adalah ciri empiris dari suatu sistem pernyataan yang menunjukkan kemampuan menghadapi ujian ketat berupa penyangkalan.
  19. Sistem dapat difalsifikasi bila
    1. sistem tersebut dapat direka ulang
    2. Hipotesis empiris tingkat rendah yang menghasilkan efek yang sama diusulkan dan dikuatkan
    3. Hipotesis dapat dipalsukan secara empiris, dalam kepastian hubungan logis dengan pernyataan dasar

Semoga Bermanfaat!


Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran