Karl Popper – the problem of induction


Saya baru mengenal Karl Popper, dia seorang filsuf dari Austria. DIa mengembangkan filsafat science. Banyak pemikirannya yang menarik diantaranya tentang the problem of induktion. Menurut pandangan yang diterima secara luas Science menggunakan ‘metode induktif‘. Jadi logika penemuan ilmiah akan identik dengan logika induktif. Berikut ini saya rangkum pandangan Popper dari Logic of Scientific.

Biasanya inferensi (kesimpulan) disebut ‘induktif’ jika berasal dari bentuk pernyataan tunggal seperti hasil pengamatan atau eksperimen, yang kemudian menjadi pernyataan universal, seperti hipotesis atau teori. Contohnya saya mengamati 1 angsa, saya menemukan angsa itu warnanya putih. Kemudian saya mengamati 1000 angsa, semuanya warnanya putih. Jadi saya menyimpulkan semua angsa itu warnanya putih.

Namun menurut popper kita tidak dibenarkan dalam menyimpulkan pernyataan universal dari sebuah pernyataan yang tunggal, tidak peduli seberapa banyak; karena kesimpulan apa pun yang diambil dengan cara ini mungkin selalu terbukti salah: tidak peduli berapa banyak contoh angsa putih yang telah kita amati, ini tidak membenarkan kesimpulan bahwa semua angsa berwarna putih. Inilah yang disebut sebagai masalah induksi
Masalah induksi juga dapat dirumuskan sebagai pertanyaan validitas atau kebenaran pernyataan universal yang didasarkan pada pengalaman, seperti hipotesis. Banyak orang percaya bahwa kebenaran dari pernyataan universal ini ‘diketahui melalui pengalaman’; namun jelas bahwa catatan tentang pengalaman — pengamatan atau hasil eksperimen — dapat menjadi pernyataan tunggal dan bukan pernyataan universal.

Popper menulis buku “the logic of scientific discovery” tahun 1935. Berikut ini beberapa catatan dari buku tersebut:

  1. Apa yang dilakukan oleh scientist? Membuat sebuah pernyataan dan mengujinya satu persatu
  2. Apa yang disebut sebagai Science Empiris? Menyusun Hipotesis dan mengujinya berdasarkan pengalaman dengan melakukan observasi dan eksperimen
  3. Apa peran logika dari penemuan ilmiah?
    1. untuk memberikan analisa yang logis dari prosedur yang digunakan
    2. Untuk menganalisa metoda science empiris
  4. Apa yang disebut metoda science empiris? Yang lazim diterima adalah metoda induktif.
  5. Kesimpulan induktif umumnya di dapat dari pernyataan singular yang disimpulkan menjadi pernyataan universal. Contohnya hasil dari observasi disimpulkan menjadi hipotesis atau teori
  6. Menurut Popper, kita tidak bisa menyimpulkan pernyataan universal dari pernyataan singular, berapa pun banyaknya pernyataan itu. Karena bisa saja pernyataan tersebut salah. Permasalahan ini sering disebut Permasalahan Induksi
  7. Menurut David Hume 1711-1776, Betapa pun besarnya jumlah sekumpulan fakta, secara logis tidak bisa disimpulkan suatu kebenaran umum. Tidak ada keharusan besok pagi matahari akan terbit.
  8. Menurut Reichenbach, Prinsip induksi menentukan kebenaran dari sebuah teori scientific. Sehingga menghilangkan induksi dari science, berarti mencabut kekuatan science untuk menentukan mana teori yang benar dan mana yang salah. Bahkan tanpa induksi kita tidak bisa membedakan science dari fantasi dan puisi. Reichenbach menganggap induksi telah diterima oleh seluruh ilmuwan, dan tidak ada orang yang bisa meragukan prinsip ini dari kehidupan sehari-hari
  9. Menurut Popper prinsip Induksi itu tidak berguna, dan menghasilkan kesimpulan yang tidak konsisten. Menurut Popper, bila kita mendapat suatu kebenaran dari pengalaman, untuk membenarkannya, kita harus melakukan sebuah inductive inference, dan untuk membenarkannya, kita harus mengasumsikan inductive inference yang lebih tinggi. Ini yang disebut infinite regress
  10. Sementara itu prinsip kebenaran probabilitas dengan induksi juga tidak tepat. Karena untuk membenarkan prinsip ini, kita harus melakukan sebuah induksi yang lebih tinggi, dan menghasilkan juga infinite regress.
  11. Untuk mengatasi permasalahan induksi ini, Popper menawarkan metode deduksi
  12. Metoda Deduksi
    1. Susun hipotesis
    2. Lakukan pengujian konsistensi
    3. Uji sisi logis dari teori
    4. Bandingkan dengan teori lainnya
    5. Uji teori dan penerapannya secara empiris
    6. Kesimpulannya disusun dengan melakukan logika deduksi
  13. Pengujian teori secara deduktif
    1. Pernyataan singular (prediksi) didapat dari hasil deduksi dari teori.
    2. Harus dapat diuji atau diimplementasikan
    3. Tidak bertentangan
    4. Bandingkan dengan hasil eksperiman dan penerapan
    5. Bila hasilnya positif, maka dapat diterima
    6. Bila hasilnya negatif maka tidak dapat diterima
    7. Teori ini hanya berlaku sementara, sampai ada teori yang membantahnya
    8. Selama teori ini dapat bertahan dari berbagai tes yang rinci dan berat dan dikatakan bahwa teori ini dikuatkan atau corborated
  14. Proses penemuan ilmiah bisa saja mengandung bagian yang tidak rasional atau menurut bergson sebagai intuisi kreatif
  15. Menurut einstein proses penemuan tidak memiliki alur logika yang logis, dia dapat dicapai dengan intuisi atau yang disebut kecintaan terhadap ilmu pengetahuan (Einfeuhlung)



Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran