Kunjungan ke Sekolah Vokasi UI


Hari kamis lalu tanggal 13 Februari 2020, saya dan beberapa dosen FIT melakukan kunjungan ke sekolah vokasi UI (SV UI). Kami diterima oleh Direktur Vokasi Prof Sigit Pranowo Hadiwardoyo, Wakil Direktur bidang sumber daya Antony Sihombing PhD, Muhammad Ridha Manajer Keuangan, M.Si dan Erwin Harinurdin M.S.Ak. Beberapa catatan dari hasil kunjungan ini adalah sebagai berikut.

Tata Kelola

Prof Sigit dalam perkenalannya menyampaikan saat ini ada 13 prodi di SV UI, diantaranya ada 2 prodi D4. Beliau bercerita bahwa SV UI memiliki tata kelola yang ramping dan efisien. SV UI saat ini hanya memiliki 70 Dosen Tetap, dan 46 tendik. SV UI juga memiliki dosen NIDK dengan rasio 60:40. Direktur Vokasi dibantu 2 orang wakil Direktur, dan 4 orang manajer. Kemudian ada Unit SPM yang terdiri dari 5 orang dosen, serta 12 Kepala Laboratorium.

Para kaprodi hanya diberikan tugas akademik, kurikulum serta mengelola dosen. Sementara itu urusan pengelolaan manajerial dan administrasi diberikan kepada para manajer.

13 prodi di SV UI, dibagi menjadi 3 bidang prodi yaitu: Kesehatan, Sosial Humaniora, dan Administrasi Bisnis. Student body/ jumlah mahasiswa saat ini ada 3000 siswa. Pengelolaan sekolah vokasi dilakukan secara mandiri. Karena tidak mendapat dana dari pemerintah.

SV UI tidak mengirimkan perwakilan di senat perguruan tinggi. SV UI memiliki komite vokasi. Komite ini berperan seperti senat di perguruan tinggi. Pembahasan prodi baru dan penutupan prodi dapat dibahas pada komite vokasi ini.

Kurikulum

Saat ini di SV UI baru diberlakukan kurikulum 2019. Namun para kaprodi sudah diminta memulai proses penyusunan kurikulum 2023.  Pada kurikulum 2019 ini diberlakukan pola 3 2 1, maksudnya 3 semester awal perkuliahan di kampus, 2 semester berikutnya perkuliahan di industri, dan 1 semester magang di industri. Pelaksanaan pola pembelajaran 321 ini dilakukan secara bertahap sejak kurikulum 2016. Semua lulusan memiliki sertifikasi kompetensi dari BNSP, dan sertifikasi kemampuan bahasa inggris.

Proses penyusunan kurikulum dilakukan bersama-sama dengan mitra dari industri. Proses penyusunan kurikulum juga mempertimbangkan SKKNI dan KKNI.

Penilaian mata kuliah memiliki 6 komponen, diantaranya UTS & UAS hanya 40%, sementara sisanya adalah komponen lainnya seperti praktik, quiz dll. 

Di SV UI diselenggarakan juga Semester pendek, untuk mengulang. Perkuliahan di SV UI cukup padat, karena 1 sks praktek dilaksanakan selama 110 menit. Sehingga selama seminggu rata-rata mahasiswa mengikuti perkuliahan selama 39,5 jam selama 5 hari. Namun ada kebijakan dari kampus bahwa tidak boleh ada PR yang diberikan dosen, semua tugas harus selesai di kelas.

Setiap dosen dibantu oleh 3-4 asisten di kelas. Asisten dosen ini memiliki pendidikan S1. Lulusan tepat waktu SV UI berada di angka 97%, dengan 54% meraih cumlaude. Sementara itu waktu tunggu lulusan sampai bekerja dalah 1 bulan.

Semester 4 & 5 siswa mengikuti program pembelajaran di Industri. Jadi para siswa belajar langsung di industri. Penilaian dilakukan oleh dosen pembimbing dan instruktur di tempat magang. Seminggu sekali dosen mengunjungi siswa di tempat magang dan melakukan penilaian. Penilaian mata kuliah di semester 4 & 5 ini dilakukan oleh dosen dan instruktur di tempat magang. Instruktur dari industri ini tidak harus S2, dan namanya ditetapkan melalui SK rektor. 

Selama mengunjungi siswa di industri, dosen juga diminta untuk melakukan kerjasama dan penelitian dengan industri.

Pada semester 6 siswa full melakukan magang. Mata kuliah magang berjumlah 14 sks. Setelah magang siswa diminta membuat laporan, dan melakukan presentasi proyek akhir. Magang dilakukan selama 5 bulan. Magang hanya bisa dilakukan dengan mitra dari industri yang telah memiliki kontrak (MoU) dengan SV UI. Mitra Industri terpilih juga harus memiliki sertifikasi. Pencarian tempat magang dilakukan oleh Ketua Lab.

Proyek Akhir D3 lebih menitik beratkan pada kemampuan reporting dari siswa.

D4

Untuk mengupgrade prodi dari D3 ke D4, strategi yang dilakukan SV UI adalah merubah nama prodi D3 sesuai dengan nomenklatur prodi D4. Kemudian mengupgrade prodi D3 menjadi D4. Program studi D4 masih mengikuti kurikulum D3 pada semester 1-6. Pada semester 7 & 8 siswa D4 mengikuti perkuliahan di kampus. SV UI juga menyelenggarakan sistem MEMES untuk D3 & D4.

Pola kurikulum D4 ini dirancang dengan mempertimbangkan hasil survey yang mereka lakukan terhadap para mahasiswa D3. Dimana 41% mahasiswa hanya ingin mengikuti program D3 saja. Hasil lainnya dari survey menyebutkan bahwa alumni D3 yang telah bekerja, sebagian besar menginginkan untuk melanjutkan studi ke D4. Lulusan D4 diharapkan tidak lagi menjadi pencari kerja, melainkan harus membuka lapangan kerja. 

Pada semester 8, siswa diminta membuat proposal usaha apa (start-up) yang akan dia lakukan.

Go Green

Untuk mendukung program Go-Green, di SV UI tidak lagi menyediakan botol plastik untuk konsumsi rapat. Selain itu konsumsi rapat hanya disediakan buah-buahan saja.

PJJ

SV UI sedang mengembangkan platform Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)  untuk menunjang perkuliahan. SV UI merencanakan 50% perkuliahan bisa dilakukan dengan PJJ. Saat ini para dosen SV UI sedang diminta mengikuti pelatihan tentang pendidikan jarak jauh di Universitas terbuka. Menurut Prof sigit, minimal nantinya 4 sesi pertama perkuliahan harus dilakukan menggunakan PJJ.


Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran