Kunjungan ke workshop Pak Ano

kunjungan ke workshop pak ano

Hari selasa lalu saya berkesempatan melakukan kunjungan ke workshop Pak Ano Haryono di Banjaran. Workshop ini berada di daerah Cimaung Banjaran, sekitar 1 -1,5 jam dari kampus ke arah Pangalengan. Pak Ano merupakan seorang inovator yang telah menghasilkan beberapa penemuan yang bermanfaat.

Pak Ano bercerita sekitar tahun 1970an dia telah mengembangkan inovasi pompa Hisano. Pompa ini sanggup mengangkat air sampai setinggi 10 meter tanpa menggunakan listrik. Alat yang digunakan menggunakan prinsip mekanis. Pompa telah dipasang di beberapa daerah pertanian yang terletak di daerah tinggi yang tidak dialiri air, sementara sungai berada di daerah yang lebih rendah daripada lahan tersebut. Menurut beliau pompa ini sangat handal karena telah dipasang pada akhir tahun 70an dan sampai sekarang masih berfungsi. Pompa lebih ekonomis karena tidak menggunakan listrik. Namun begitu pompa hanya bisa mengangkat 40% dari air yang masuk ke pompa. Pada saat itu beliau bahkan mendapatkan penghargaan dari Presiden Suharto.

Kemudian beliau mengembangkan juga insinerator sampah. Mesin ini merupakan mesin penghancur sampah. Alat ini juga tidak menggunakan listrik. Alat ini menggunakan bahan bakar solar dan air dengan perbandingan 1:3. Jadi setiap 1 liter solar alat ini membutuhkan 3 lt air.  Alat ini sanggup menghancurkan sampah sebanyak 80kg setiap jamnya. Alat ini sudah dipresentasikan ke walikota Bandung Ridwan Kamil.

Beliau mengembangkan juga kompor masak tanpa gas. Bahan bakarnya juga menggunakan solar dan air. Di workshop ini pak Ano sedang mengembangkan pembangkit listrik dari Air. Alat ini merupakan pengembangan dari pompa Hisano. Prinsip kerjanya mirip, hanya saja pompa tidak hanya mengangkat air, tapi akan memutar turbin yang akan menghasilkan listrik. Inovasinya adalah air yang digunakan untuk memutar turbin bukanlah dari air yang mengalir. Menurut beliau mesin ini sudah dipesan pemprov DKI untuk penanganan banjir.

Sangat mengagumkan kreatifitas dan inovasi dari pak Ano. Beliau juga  terus berinovasi walaupun dengan peralatan dan dana yang terbatas. Menurut beliau untuk melakukan riset butuh dana yang cukup besar, selama ini dia mencoba dana mandiri. Kampus sedang berupaya untuk bisa mensupport riset pak ano.  Beberapa penemuan beliau telah dipatenkan. Bahkan menurut beliau ada 1 paten yang didaftarkan di Belanda.

Semoga nantinya dari kalangan anak muda dan para mahasiswa ada yang terinspirasi untuk melanjutkan jejak Pak Ano  membuat inovasi baru yang bermanfaat.

Semoga Bermanfaat!

link berita tentang inovasi pak Ano:

http://www.republika.co.id/berita/nasional/jawa-barat-nasional/14/04/09/n3rerg-solusi-pemkot-bandung-atasi-masalah-sampah


Satu tanggapan untuk “Kunjungan ke workshop Pak Ano”

Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran