Lari untuk Pemula 4


Saya lanjutkan bahasan sharing dr.Hilmi tentang lari untuk pemula. Bahasan berikutnya dari dr.Hilmi adalah tentang VO2 Max. Setelah darah dipompa oleh jantung, darah akan dikonsumsi di jaringan oleh otot-otot. Jumlah maksimal oksigen yang dikonsumsi oleh otot adalah VO2Max. V02Max adalah merupakan salah satu indikator tingkat kebugaran. Semakin tinggi VO2Max maka semakin cepat kita dapat berlari.

Menurut dr. Hilmi ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur VO2Max kita. Misalnya menggunakan Metode Cooper. Caranya adalah dengan kita berlari maksimal (sekencang-kencangnya) selama 12 menit, kemudian kita ukur jaraknya. Setelah itu nanti liat di tabel berikut ini:

Di tabel tersebut, berdasarkan jarak, jenis kelamin dan usia bisa kita lihat kondisi kita masuk ke kategori sangat baik (excellent), diatas rata-rata (above average), rata-rata (average), di bawah rata-rata (below average) dan kurang (poor). Oiya sebelum lari jangan lupa pemanasan sekitar 10 menit. Untuk pria usia 40an kalo bisa lari diatas 2,5 km dalam 12 menit maka kondisi kita sangat baik.

Metode lainnya buat tau vo2max adalah astrand treadmill tes. Cuman metode ini butuh treadmill. Selain itu ada namanya pake metode rockport. Rockport ini caranya kita pemanasan dulu 5 menit, terus jalan cepat sejauh 1 mile (1,6 km) kemudian catet berapa waktunya dalam desimal. Misalnya dapetnya 5 menit 30 detik, berarti jadi 5,5 (5 menit ditambah 30/60 detik). Terus hitung juga heart rate. Terus masukin ke rumus berikut:

VO2 Max  = 132.853 – (0.0769 × berat badan) – (0.3877 × Usia) + (6.315 × Jenis Kelamin) – (3.2649 × Waktu) – (0.1565 × Heart rate)

Cuman di rumus itu berat badan dalam satuan pound, untuk jenis kelamin 0 buat cewek dan 1 buat cowok. Sampe disini dulu, besok saya lanjutkan lagi catatan tentang sharing dari dr. Hilmi. Semoga Bermanfaat!

referensi:

https://www.runnersblueprint.com/vo2-max/

Tulisan sebelumnya:


Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran