Saya lanjutkan pembahasan buku surviving PhD karya Peironcely. Tips ke 10 adalah tentang menulis.
10. Write a lot Early
Hal yang harus dilakukan ketika studi S3 adalah menulis paper. Kemampuan menulis paper adalah bukti bahwa riset kita bagus. Bahkan ada kampus yang mewajibkan sejumlah paper tertentu yang dipublish untuk syarat kelulusan. Ada yang menulis secara kuantitatif, yaitu sebanyak2nya, ada juga yang secara kualitatif, maksudnya publish paper pada jurnal yang memiliki impact tinggi.
Untuk jago menulis, kita harus berlatih. Beberapa tips dalam menulis paper:
Jelas, Ringkas, terstruktur
hindari typo dan kesalahan gramatik. Proofreading dan menggunakan tools word processor yang baik membantu penulisan. Pelajari teknik “economy in writing” , maksudnya menggunakan kalimat yang sederhana dan jelas, tidak menggunakan frasa yang berlebihan, dan tidak diperlukan. Selain itu tulisan harus tetap fokus dan tidak menyimpang dari topik.
Bangun Konten yang benar
Tulis apa yang anda ketahui, jangan ngarang. Sampaikan fakta dan sitasi dengan benar
Jangan nyontek
Di dunia akademik, plagiarism adalah satu dosa yang besar. Jangan ngambil konten dari orang lain, tanpa sitasi.
Hindari kutipan berlebihan
Jangan melakukan kutipan secara berlebihan. Lakukan parafrase. Jangan lupa sitasi
Singkat padat
Hilangkan konten yang tidak perlu. Gunakan teknik Ockham razor (pisau cukur). Teknik ini membuat paper kita singkat namun fokus. Contohnya kita hanya membatasi penyebutan 8 studi kasus, bukan 32. Atau memangkas dokumen menjadi sepertiga ukuran aslinya namun tetap memenuhi prinsip akademis
tenteng economic writing
8 Tips for Concise Writing: How to Write Clearly and Effectively
11. Gunakan software yang tepat
Ada banyak software yang dapat digunakan untuk memudahkan pekerjaan kita, misalnya mengelola pustaka, menyimpan catatan, list tugas dll. 4 tools yang harus dimiliki siswa s3:
Evernote
Evernote dapat digunakan untuk mencatat semua info digital kita. Tools ini dapat juga melakukan sinkronisasi dari berbagai perangkat kita. Evernote juga memanage catatan kita dan mengelompokannya dalam notebook. Notebook itu seperti proyek atau topik penelitian kita. Note bisa diambil dari bagian website yang kita catat, foto yang kita ambil dari handpone, ataupun rekaman suara, note yang kita tulis maupun dokumen yang kita scan. Dia bisa mengenali text yand ada dalam foto.
Tools ini dapat digunakan sebagai repositori lab journal dari siswa kita. Jadi kita bisa baca catatan percobaannya, ketika dia membacanya ketika jurnal itu dibuat, maupun bertahun2 kemudian. Bisa juga menyimpan sitasi dari artikel di web.
Dropbox: file sharing
Mendeley: reference manager
Wunderlist: tools untuk menyimpan to-do-list
sampai disini dulu, besok saya akan lanjutkan ke tips no 12
referensi:
Peironcely, 17 simple strategies to survive your phd, nextscientist.com