Pengalaman Vaksin Covid-19


Minggu lalu saya alhamdulillah dapat kesempatan vaksin. Prosesnya lumayan panjang. Jadi ceritanya dari kampus ada pendataan untuk vaksin sekitar bulan Februari. Terus akhir Februari keluar jadwal vaksin di aplikasi peduli lindungi. Cuman karena jarang buka aplikasi tersebut, saya baru tau 2 hari kemudian dari Grup WA.

Karena penasaran, awal maret saya coba liat di web peduli lindungi, cari info dimana tempat vaksin terdekat. Menurut web, yang terdekat dengan saya ada kantor kesehatan pelabuhan. Meluncur lah saya kesana untuk cari info. Setelah menunjukan tiket, petugas terlihat bingung, namun petugasnya ramah. Dia minta waktu bentar untuk nelpon2 cari info. Hasilnya menurut petugas disana, memang tiket saya valid, cuman karena mereka cuman dapat jatah 30 vaksin perhari, jadi hanya diprioritaskan untuk yang sudah mendaftar disana. Kemudian saya diminta menanyakan ke puskesmas terdekat dengan domisili.

Pergilah saya ke puskesmas terdekat untuk bertanya, menurut dokter disana saat ini prioritas adalah vaksin untuk lansia. Untuk petugas publik belum, saya diarahkan untuk bertanya ke hotline vaksin puskesmas tersebut dan bertanya ke dinkes kota.

Selanjutnya saya coba bertanya ke hotline vaksin puskesmas, saya ditanya identitas dan usia, namun akhirnya jawabannya sama, bahwa saat ini masih prioritas vaksin untuk lansia. Kemudian saya coba tanya ke hotline dinkes kota, jawabannya kurang lebih sama, saat ini masih tahap 2 dan masyarakat umum belum bisa divaksin (padahal belum nanya pekerjaan saya). Selain itu dari hotline tersebut minta untuk tidak menggunakan website peduli lindungi, karena mereka tidak menggunakan data dari web tersebut.

Alhamdulillah kemudian ada info dari teman untuk mencoba bertanya ke puskesmas yang terdekat dengan kampus, karena dia sudah bertanya ke sana dan bisa divaksin. Meluncurlah saya kesana hari Sabtu, sampe disana jam 8.30 ternyata sudah rame banget. Saya tanya ke petugas di gerbang, ternyata disana saya bisa vaksin, Alhamdulillah.

Pertama saya dicek suhu terlebih dahulu, dan mendapat nomer antrian. Nomernya sudah 125, wah lumayan pesimis juga tadinya. Waktu itu yang dilayani baru nomer 70an. Untungnya ketemu teman yang baru selesai vaksin, menurut dia cepet kok vaksinnya, dia sarankan tunggu aja. Baiklah untungnya dapat teman ngobrol disana, jadi gak kerasa sekitar 45 menit kemudian saya dipanggil masuk.

Pertama dipanggil ke meja 1 – pendaftaran, diminta menunjukan nomer antrian dan KTP. Kemudian petugasnya memasukan data-data saya ke laptop, dan saya ditanya data identitas untuk konfirmasi. Setelah itu diminta menunggu ke meja 2.

Di meja 2 saya di cek tekanan darah dan tes gula. Ternyata tekanan darah saya cukup tinggi. Dan sempat mendapat kuliah dulu bentar dari petugasnya tentang penyakit darah tinggi, intinya diminta kontrol ke puskesmas sebulan sekali. Maafkan ya bu petugas, soalnya tadi malam sempat begadang. Sebenarnya sempat khawatir juga. Karena sebelum saya ada bapak-bapak yang gak diijinkan vaksin karena darah tinggi. Dia dikasih resep (mungkin untuk penurun tekanan darah) dan disuruh kembali lagi 1 minggu lagi.

Kadar gula saya malah bagus. Ternyata saya gak semanis yang saya kira. Oiya, meja 2 ini ada 2 petugasnya. Petugas pertama yang bagian tes-tes. Selanjutnya saya diminta geser ke petugas sebelahnya. Disana saya dikasi formulir, diminta isi-isi nama, alamat, no hp dst…

Selanjutnya diminta nunggu lagi untuk suntik. Gak lama kemudian saya dipanggil vaksin. Ada bilik khusus, diminta menyingsingkan lengan baju sambil diajak ngobrol. Kayaknya biar gak sutris. Setelah itu saya dikasi 2 kertas, dan diminta menyerahkan kertas itu ke meja 4.

Di meja 4 saya diminta nulis nama, telepon, alamat, instansi dan tanda tangan di daftar absen (kayaknya) dan menyerahkan 2 kertas tadi. Kemudian dikasi sticker yang ada tulisan jamnya. Jadi saya diminta menunggu 30 menit setelah vaksin. Mungkin untuk melihat apakah ada efek samping atau gak, siapa tau saya berubah jadi titan. Setelah 30 menit saya dipanggil lagi kemudian diserahkan lagi 2 kertas tadi dan diminta kembali lagi 2 minggu lagi untuk suntik ke 2. Diingatkan juga nanti jangan lupa untuk menunjukan kertas tadi. O,iya ternyata ada juga yang diminta kembali setelah 4 minggu, ternyata beda-beda. Mungkin tergantung usia.

Alhamdulillah lancar, gak lama setelah itu saya dapat sms, yang isinya link sertifikasi vaksin. Dan status saya di apps peduli lindungi juga sudah diupdate. Kalo gak sekitar jam 10 semua prosesnya beres.

Alhamdulillah saya gak merasakan ada efek samping apapun, tidur bisa nyenyak, paling agak laper aja (modus ya). Baiklah terima kasih untuk ibu dan bapak petugas kesehatan di puskesmas, semoga kita semua sehat selalu. Oiya kalo boleh saran dikit, baiknya selama waktu nunggu 30 menit menurut saya ada semacam edukasi tentang vaksin. Biar tetep pada patuh dengan prokes, gak langsung pada jalan2. Semoga bermanfaat!


Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran