Pertempuran 10 November

pertempuran 10 november

Hari ini 70 tahun yang lalu terjadi pertempuran yang dahsyat di Surabaya atau disebut pertempuran 10 November. 17 Agustus 1945 negara kita baru saja memproklamasikan kemerdekaannya. Belanda yang belum mengakui kemerdekaan Indonesia mengirimkan pasukannya untuk kembali menguasai Indonesia.  Tak mau ketinggalan Inggris juga mengirimkan ribuan tentara dari India ke Indonesia.Pasukan Inggris dikirimkan untuk melucuti senjata tentara Jepang yang masih ada di Indonesia dan menyelamatkan warga Belanda.

19 September 1945 tentara Belanda mengibarkan bendera belanda Merah Putih Biru di Hotel Yamato Surabaya. Tindakan ini menimbulkan kemarahan rakyat Indonesia. Tentara Indonesia kemudian merebut hotel Yamato dan merobek warna biru dari bendera tersebut. Inggris kemudian mengultimatum Indonesia dan Jepang untuk menyerahkan senjata. Pimpinan Nahdlatul Ulama dan Masyumi kemudian menyerukan jihad untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bung Tomo melalui siaran radio berpidato untuk mengajak rakyat membela kemerdekaan Indonesia. Dengan senjata bambu runcing dan senapan yang direbut dari tentara Jepang, rakyat Indonesia bertarung melawan senapan mesin Belanda dan tentara Inggris.

Pada 26 Oktober 1945 terjadi kesepakatan damai antara Brigader Mallaby dengan Suryo walikota Surabaya. Namun 27 Oktober 1945 pesawat Inggris menyebarkan pamflet yang meminta rakyat Indonesia menyerahkan senjata. Pada tanggal 30 Oktober 1945 ketika Mallaby sedang melewati jembatan merah, mobilnya dikepung oleh para pemuda. Mallaby kemudian meninggal karena tembakan dan ledakan granat.

Meninggalnya Mallaby memicu kemarahan Inggris. Lieutenant General Sir Philip Christison kemudian memerintahkan pasukan Inggris untuk menyerbu Surabaya. Surabaya dibombardir dari pesawat udara dan kapal laut. Terjadilah pertempuran yang sangat dahsyat, diperkirakan 15 ribu pahlawan gugur.

Semangat juang para pahlawan ini patut kita teladani. Sekarang saatnya kita lanjutkan perjuangan para pahlawan. Para pahlawan rela mengorbankan darah dan nyawanya untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur. Walaupun sudah 70 tahun negeri ini merdeka, tapi cita-cita berdaulat adil dan makmur belumlah sepenuhnya dirasakan oleh bangsa ini. Untuk itulah kini saatnya kita sebagai pemuda melanjutkan perjuangan tersebut. Mari kita sama-sama bangun negeri ini. Jangan sia-siakan tetesan darah para pahlawan.

Selamat Hari Pahlawan!

 

Berikut saya lampirkan pidato Bung Tomo

Bismillahirrohmanirrohim.. MERDEKA!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya. Kita semuanya telah mengetahui. Bahwa hari ini tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua. Kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan, menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang. Mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan. Mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka

Saudara-saudara…. Di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan bahwa rakyat Indonesia di Surabaya. Pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku, Pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi, Pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali, Pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan, Pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera, Pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini. Di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing. Dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung. Telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol. Telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.

Hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara. Dengan mendatangkan Presiden dan pemimpin2 lainnya ke Surabaya ini. Maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pentempuran. Tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri. Dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya.

Saudara-saudara kita semuanya. Kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu, dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya. Ingin mendengarkan jawaban rakyat Indonesia. Ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indoneisa yang ada di Surabaya ini. Dengarkanlah ini tentara Inggris. Ini jawaban kita. Ini jawaban rakyat Surabaya. Ini jawaban pemuda Indoneisa kepada kau sekalian.

Hai tentara Inggris! Kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu. Kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu. Kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu Tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada tetapi inilah jawaban kita: Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah Yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih Maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah keadaan genting! Tetapi saya peringatkan sekali lagi. Jangan mulai menembak, Baru kalau kita ditembak, Maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka.

Dan untuk kita saudara-saudara…. Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka. Semboyan kita tetap: merdeka atau mati! Dan kita yakin saudara-saudara…. Pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita, Sebab Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah saudara-saudara. Tuhan akan melindungi kita sekalian. Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! MERDEKA!!!

 

referensi:

https://nusantaranews.wordpress.com/2009/11/10/pidato-bung-tomo-10-nov-45-mp3-dan-refleksi-hari-pahlawan/

https://en.wikipedia.org/wiki/Battle_of_Surabaya

http://www.findagrave.com/cgi-bin/fg.cgi?page=gr&GRid=103851648


Satu tanggapan untuk “Pertempuran 10 November”

Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran