Tahun Baru Islam


Hari ini alhamdulillah libur tahun baru Islam. Karena masih di rumah aja, saya jadi kepo gimana sih sebenernya sejarah penetapan tahun baru Islam. Setelah browsing2 dan dengerin youtube beberapa ustadz, ternyata ada banyak cerita menarik tentang tahun baru islam ini.

Tahun baru Islam ditetapkan oleh khalifah Umar bin khattab. Jadi pada zaman Rasulullah hidup, orang arab sudah menggunakan penanggalan berdasarkan peredaran bulan. Sudah ada juga nama2 bulannya, seperti Muharram, safar dst. Konon nama2 bulan ini ditetapkan oleh kakeknya Rasul, berdasarkan kondisi alam maupun kejadian luar biasa yang terjadi pada saat itu. Namun saat itu belum ada penomoran tahun.

Jadi pada zaman rasul, belum ada tahun ke 1,2,3 dst. Orang arab menamakan tahun berdasarkan kejadian luar biasa yang terjadi pada saat itu. Misalnya tahun kelahiran nabi dinamakan tahun gajah. Karena pada saat itu datang pasukan gajah yang berusaha untuk menghancurkan kabah.

Ada juga tahun yang dinamakan tahun duka cita, karena pada tahun itu istri pertama Rasul Khadijah dan paman rasul Abu Thalib meninggal. Kalo ikut adat orang arab saat itu, mungkin tahun ini dinamakannya tahun covid.

Jadi sampai Rasul wafat, orang arab sudah mengenal penanggalan mengikuti peredaran bulan, dengan nama2 bulan yang sama seperti saat ini, cuman belum ada penomoran tahunnya.

Karena belum ada penomoran tahun ini, sempat terjadi permasalahan pada masa khalifah Umar. Pada jaman itu Islam sudah menyebar sampai ke Mesir, Syam dll. Karena saat itu belum ada internet, Khalifah Umar mengirimkan perintah ke gubernurnya menggunakan surat. Suratnya dikirimkan menggunakan kurir. Kurir ini mengantarkan surat juga memerlukan waktu perjalanan yang cukup lama. Konon dari Madinah ke Mesir butuh waktu 1 bulan perjalanan.

Nah menurut cerita beberapa ustadz, pada suatu saat khalifah Umar mengirimkan surat ke gubernurnya dengan memberikan suatu perintah dengan keterangan perintah ini mulai berlaku pada bulan Sya’ban. Gubernur yg menerima surat ini bingung, mulai bulan Sya’ban yang mana? Sya’ban tahun ini atau bulan sya’ban tahun depan? Bulan sya’ban tahun ini sudah lewat, karena kurir yang mengantar surat ini butuh waktu perjalanan dari Madinah ke mesir. Sementara bulan sya’ban tahun depan masih lama. Wajar gubernur tersebut bingung, karena di surat tidak disebutkan nomer tahunnya. Karena saat itu orang arab tidak punya sistem penomeran tahun.

Nah menghadapi masalah ini, khalifah umar rapat tuh dengan para petingginya, klo istilah sekarang mungkin ratas (rapat terbatas) negara. Di ratas itu dibahas lah permasalahan ini. Saat itu dibahas beberapa sistem penanggalan yang sudah ada, misalnya orang romawi sudah punya kalender masehi, orang persia juga sudah punya sistem penanggalan mereka sendiri.

Waktu itu diusulkan kenapa kita gak bikin penanggalan Islam sendiri. Khalifah setuju, menggunakan penanggalan bulan yang sudah digunakan oleh orang arab. Kemudian dibahas tentang penomoran tahun. Mulai kapan perhitungan tahun baru nya dimulai. Menurut cerita ada beberapa usulan, diantaranya dimulai dari tahun kelahiran nabi, tahun pertama kali rasul mendapatkan wahyu, tahun kematian nabi dan tahun hijrahnya nabi.

Setelah bermusyawarah, diambil keputusan tahun pertama islam dimulai dari tahun hijrahnya nabi. Beliau tidak memilih tahun kelahiran dan tahun diangkatnya Nabi menjadi Rasul. Karena konon mereka masih berbeda pendapat tentang kapan persisnya Nabi lahir dan kapan wahyu pertama turun.

Sedangkan tahun wafatnya Nabi, Sayidina Umar menolak menjadikannya sebagai permulaan tahun, karena sahabat jadi baper kalo mengingat  wafatnya rasul. Akhirnya beliau memilih tahun hijrahnya Nabi. Selain karena jelas waktu tersebut, hijrah juga dianggap menjadi awal kejayaan umat Islam setelah sebelumnya dakwah Islam di Mekah terus-terusan diganggu kaum Quraisy. Karena itulah kalender ini dinamakan kalender Hijriyah. Sebab yang menjadi acuan awalnya ialah hijrahnya Nabi Muhammad SAW.

Nah penetapan tahun baru ini terjadi 17 tahun setelah Rasul hijrah. Namun waktu hijrahnya rasul dari mekah ke madinah itu ternyata bukan tanggal  1 muharram. Konon rasul hijrah itu pada bulan rabiul awal.

Terus kenapa tahun barunya gak dimulai dari bulan rabiul awal? Khalifah umar menetapkan 1 muharam sebagai bulan pertama karena walaupun hijrahnya rasul terjadi di bulan Rabiul Awal, tapi permulaan hijrah para sahabat terjadi sejak bulan Muharram. Maksudnya beberapa sahabat telah mulai hijrah ke madinah dari bulan muharam.

Jadi wacana hijrah itu muncul setelah beberapa sahabat membaiat Nabi. Baiat itu terjadi di akhir bulan Dzulhijjah. Semangat baiat itulah yang mengantarkan kaum Muslim untuk berhijrah. Selain itu juga Muharram itu untuk orang arab relatif mudah mengingat dan membedakanya. Karena bulan pertama setelah Dzulhijah. Pada bulan dzulhijjah dilaksanakannya haji dan Iedul Adha, yang merupakan hari raya besar di arab. Lebih besar dibandingkan iedul fitri.

Oiya orang arab menggunakan peredaran bulan untuk penanggalan, karena mudah terlihat perbedaannya dibandingkan matahari, contohnya siklus bulan purnama. Namun bukan berarti kita mengabaikan siklus peredaran matahari. Karena ibadah sholat juga waktunya ditetapkan dari siklus peredaran matahari, begitu juga shaum.

Begitu ceritanya penetapan tahun baru Hijriyah. Tapi memang ada beberapa versi yang berbeda tentang cerita penetapan tahun baru islam ini, mana yang benar Wallahu a’lam. Selamat tahun baru 1442 H.

Semoga bermanfaat!

 

 


Satu tanggapan untuk “Tahun Baru Islam”

Tinggalkan Balasan ke laserbase-mf3220Batalkan balasan