Webinar strategi menulis buku ajar


Kemaren saya ikut webinar strategi menulis buku ajar. Webinar ini diadakan oleh Tel-U dengan pembicara Bapak Dr.Suyanto. Beliau ini dosen Tel-u dan telah menerbitkan 10 buku ajar di bidang informatika. Pada webinar ini dia share gimana strategi untuk menulis buku ajar.

Menurut beliau menulis buku ini penting banget buat dosen, bahkan ada rencana dikti untuk mewajibkan dosen untuk menulis buku. Untuk dosen ada 2 jenis buku yang bisa ditulis yaitu buku ajar dan buku referensi. Buku ajar itu buku yang dipake jadi bahan pegangan di suatu mata kuliah. Buku ini disebut juga textbook. Sementara buku referensi biasanya menjelaskan suatu topik khusus hasil penelitian dosen tersebut. Buku referensi ini biasanya menjelaskan sebuah kebaruan (novelty) pada sebuah bidang ilmu.

Oiya, karena di negeri ini dosen harus mengumpulkan angka kredit untuk naik tingkat, buku yang sudah ditulis bisa diajukan untuk kenaikan jabatan fungsional dosen. Buku ajar masuk ke kum pengajaran, nilainya 20. Sementara buku referensi masuk ke kum penelitian dengan nilai 40. Selain pengajaran dan penelitian, kewajiban dosen lainnya adalah pengabdian masyarakat.

Kemudian menurut beliau, menulis buku ini bisa bermanfaat pas kita ngajuin proposal penelitian. Jadi pas seleksi proposal penelitian itu ada penilaian rekam jejak peneliti. Kalo kita pernah nulis 1 buku maka dapat poin 2,5 ; nulis 2 buku poinnya 5; nulis 3 buku poinnya 7,5; kalo lebih dari lebih dari 3 buku dapet poin 10; Nah penilaian rekam jejak peneliti ini total nilainya adalah 40 dari 100. Jadi sangat ngaruh dengan lolos atau tidaknya penelitian ini. Selain buku di rekam jejak peneliti ini yang dinilai adalah apakah peneliti memiliki publikasi di jurnal internasional bereputasi sebagai penulis pertama atau corresponding author, publikasi di jurnal nasional terakreditasi peringkat satu atau dua, serta prosiding internasional terindeks.

Beliau memberi tips untuk memperkuat rekam jejak bisa menggunakan strategi 2P: push & pull. Maksudnya adalah kolaborasi, satu orang dosen senior menarik beberapa dosen yunior. Dan dosen yunior mendorong dirinya. Maksudnya pengerjaan buku maupun penelitian bisa dilakukan dalam tim, yang ada dosen senior dan dosen yunior.

Menurut pak suyanto, menulis buku ajar harus inspiring dan enlightening. Memberi inspirasi dan mencerahkan. Berbeda dengan menulis novel yang lebih simpel, mudah dibaca namun mengandung twist (perubahan alur cerita yang tidak terduga). Novel biasanya bikin orang penasaran sehingga gak sabar untuk membuka halaman berikutnya. Namun bisa juga kita menulis buku ajar seperti novel, contohnya beliau di akhir sebuah sub bagian atau bab memberi sebuah pertanyaan yang jawabannya disediakan pada halaman berikutnya.

Ada 5 teknik menulis:

  1. Positioning
  2. Inspiring
  3. Enlightening
  4. Plotting
  5. Chaptering

Sebelum menulis harus dilakukan studi pasar terlebih dahulu, membaca buku-buku best seller dengan tema sama. Kemudian dipelajari apa kekurangan buku-buku tersebut. Misalnya buku yang ada bahasanya terlalu berat, atau buku-buku yang ada tidak memberi contoh latihan dsb. Setelah itu mulai direncanakan konten buku kita, apa yang membedakan dengan buku-buku yang sudah ada tersebut. Tahapan ini yang disebut positioning. Sampai disini dulu, besok insyaallah saya lanjutkan dengan tahapan berikutnya.

Semoga Bermanfaat!


Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran