Snorkeling di Gili Trawangan


Kali ini saya lanjutkan cerita jalan-jalan di lombok. Setelah mendapat penginapan di senggigi, kami penasaran ingin mencoba snorkeling di Gili trawangan. Untuk menuju Gili trawangan, kami harus nyewa bus menuju teluk nare. Teluk nare ini salah satu tempat penyeberangan ke Gili-gili. Selain teluk nare ada juga penyeberangan dari bangsal. Selain itu ada juga kapal penyeberangan dari bali yang langsung ke gili trawangan. Dari Senggigi butuh sekitar 15-30 menit menuju teluk nare. Perjalanan menuju teluk nare ini cukup indah. Karena kita akan menyusuri pantai yang berbukit-bukit.

Di jalan menuju teluk nare, ada 2 tempat yang sering dijadikan tempat berfoto ala prewed yaitu Malimbu 1 dan malimbu 2. Dari malimbu 2 kita bisa berfoto dengan latar belakang 3 gili, sementara dari malimbu 1 hanya 2 gili. Gili sendiri dalam bahasa sasak artinya pulau kecil. Sebenarnya ada banyak gili di lombok, tapi yang terkenal hanya 3 yaitu gili trawangan, gili air dan gili meno.  Gili trawangan merupakan gili yang paling besar, dan telah memiliki fasilitas yang cukup memadai. Ada cottage, tempat makan, fasilitas umum bahkan ada mesjid juga. Gili lainnya relatif kurang fasilitasnya.

Dari teluk nare kami menyewa speedboat, harganya lumayan mahal 1,5 jt pp, tapi bisa diisi 10 orang. Menyeberang ke gili dengan speedboat seru banget, karena ombaknya cukup kencang, sehingga saking kencengnya speedboat terasa melayang dan terbanting-banting ombak. Di teluk nare kita juga bisa melihat tempat budidaya mutiara. Setelah 15 menitan dibanting2 speedboat kami sampai juga di gili trawangan. Gili trawangan dipenuhi para turis putih (bule) yang berjemur dan minum. Oya walaupun disebut sebagai yang paling besar, gili trawangan ini bisa kita kelilingi dengan mudah. Disini gak ada motor apalagi mobil. Yang ada hanya sepeda dan kereta kuda.

Setelah istirahat sejenak dan ganti baju, kami lanjutkan misi utama yaitu snorkeling. Untuk snorkeling kita bisa menyewa kapal atau ikut kapal yang mau berangkat snorkeling. Di sini banyaknya kapal kayu water glass, maksudnya di bagian bawah kapal ada kaca kecil tempat ngintip ikan. Untuk snorkeling kami bayar 150 rb perorang udah dapat perlengkapan kacamata dan pelampung. Satu kapal ada yang isinya 15-25 orang. Kapal hanya menyeberang sebentar ke 2 gili lainnya kemudian kami diberi kesempatan turun sekitar 15 menit.

Pemandangan bawah laut disini sangat indah, subhanallah. Masih cukup asri dan banyak ikan kecil berwarna-warni. Menurut saya lebih bagus daripada di belitung. Hanya saja ombak disini cukup kencang, sehingga kita harus berenang agak jauh untuk mengikuti kapal yang terbawa arus. Cukup melelahkan tapi menyenangkan. Sayangnya saya tidak punya casing kamera tahan air. Besok saya akan lanjutkan cerita ke desa sukarare tempat tenun tradisional dan desa Sade, kampung tradisional suku sasak.

Selamat berlibur!


Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran