Workshop Helping Conversation Tel-U

workshop helping conversation

Minggu ini saya mendapat tugas dari SDM untuk mengikuti workshop helping conversation Tel-U.  Workshop ini tujuannya untuk membekali para dosen wali dengan berbagai skill untuk dapat membantu mahasiswa mengatasi permasalahan yang menghambat perkuliahan. Skill yang diajarkan ini namanya helping conversation.

Tidak semua mahasiswa dapat dengan mudah mengikuti perkuliahan. Kadang ada saja berbagai permasalahan yang mengganggu konsentrasi mahasiswa. Permasalahannya bisa dari diri mahasiswa sendiri atau dari lingkungannya. Misalnya ada yang kecanduan game online, ada yang galau karena putus cinta, ada yang kesulitan ekonomi, dan beragam masalah lainnya. Nah cara mahasiswa menghadapi permasalahan-permasalahan ini berbeda-beda, ada yang dipendem aja sendiri, ada yang coba cari pelarian, dsb.

Sebaiknya ketika menghadapi permasalahan yang menganggu kuliahnya, mahasiswa segera bercerita ke dosen wali. Dosen wali diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi. Tapi untuk dapat membantu mahasiswa ternyata tidak mudah. Dosen wali perlu beberapa keterampilan seperti, mendengarkan dengan baik (empathic listening), mengajukan pertanyaan yang tepat (empowering question) dan memberikan umpan balik  konstruktif (constuctive feedback). Keterampilan ini yang disebut helping conversation skill. Karena bisa saja proses diskusi menjadi gagal karena mahasiswa merasa tidak didengarkan, atau malah merasa dihakimi oleh pertanyaan yang diajukan dosen wali.

Nah pada workshop ini kami para dosen wali dilatih untuk mengenal keterampilan apa saja yang diperlukan untuk membantu mahasiswa. Workshop ini diselenggarakan oleh Leap Institute, dengan fasilitator bapak Hari Setyowibowo. Beliau adalah psikolog, dosen pengajar di fakultas psikologi Unpad dan fasilitator dalam berbagai topik pelatihan. Beliau juga pernah memberi pembekalan untuk para relawan korban tsunami di Aceh, relawan korban HIV dll. Sebagai pembuka pak hari menampilkan sebuah video lucu berikut ini:

Dari video itu pak Hari mencoba bercerita niat ingin membantu saja tidak cukup. Seringkali kita tidak memahami apa yang dibutuhkan oleh orang yang ingin kita bantu. Bila kita salah memahami permasalahan orang tersebut, bisa jadi justru bukannya menyelesaikan permasalahan tapi kita justru menambah masalahnya.

Masih banyak lagi cerita menarik dari workshop ini yang akan saya share pada tulisan berikutnya. Materi workshopnya dapat dilihat pada link berikut ini:

http://hr.telkomuniversity.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/Helping_Conversation_Prex_7.pdf

Semoga bermanfaat!


Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran