Khutbah Hari raya Idul Adha


Allahu akbar 7x

Qad kaanat lakum uswatun basanatun fiii Ibraahiima wallaziina ma’ahuu…

Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengannya….” (QS al-Mumtahanah:4)

Kita diperintahkan untuk menjadi orang yang bertaqwa, yaitu orang yang menjalankan semua perintah allah semaksimal mungkin, serta menjauhi perkara yg dilarang oleh Allah. Tujuannya untuk mendapatkan ridha Allah SWT.

Kita diperintahkan juga untuk melihat suri tauladan dari nabi Ibrahim as. Beliau sejak kecil maksum, dijaga oleh Allah dari dosa, beliau senantiasa diuji, namun beliau selalu bersabar. Jangan sampai kita salah mencari suri tauladan. Tirulah Ibrahim yang senantiasa sabar, menghadapi Raja Namrud yang zalim. Beliau juga sabar senantiasa berdoa minta keturunan dr allah, hinggu usia beliau sekitar 80 sampai 90 baru mendapat anak Ismail as.

Setelah mendapatkan anak, beliau diuji meninggalkan anak dan istri di gurun yang tidak ada orang. Beliau berkata pada istrinya aku meninggalkan mu karena perintah allah. Istrinya yang solehah berkata, jika ini perintah allah maka berangkatlah.
Kemudian ketika Ismail as menjelang dewasa, beliau diperintahkan untuk menyembelih Ismail, putra yang lama dinantikan kehadirannya, yang diharapkan, yang dibanggakan. Namun seorang anak dan ayah yang soleh tunduk pada perintah Allah SWT. Ketika Ibrahim menyampaikan wahai anaku sesungguhnya aku mimpi menyembelih engkau. Ismail berkata
ya bunayya, kalau memang itu perintah allah maka segerakanlah. Insyaallah saya termasuk orang yang sabar.

Beberapa hikmah dari kisah ibrahim diantaranya:

  1. kekokohan ketawakalan ibrahim melaksanakan perintah untuk meninggalkan istrinya di gurun yang sepi, aku serahkan engkau pada allah
  2. Kesalehan orang tua dan anaknya yang senantiasa berinteraksi untuk menjalankan perintah allah.

Mari kita renungkan jamaah sekalian, bahwa dunia ini sementara, nanti semua akan kita tinggalkan. Kecuali iman dan amal soleh. Mari kita pelajari kisah nabi Ibrahim. Semoga keluarga kita menjadi seperti Nabi Ibrahim as, keluarga yang soleh, sabar dan keluarga yg penuh berkah.

Man ‘amila shaalihan min dzakarin au untsa wahuwa mu’minun falanuhyiyannahu hayaatan thai-yibatan walanajziyannahum ajrahum biahsani maa kaanuu ya’maluun

Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. Qs.An-Nahl 16:97

Sejarah mencatat dari 25 rasul, 18 rasul adalah keturunan Ibrahim. Termasuk Rasulullah Muhammad SAW. Ushikum wa nafsiy bitaqwallah.” Aku menasehati anda semua dan diriku sendiri untuk bertakwa kepada Allah.
Wassalamuailaikum wr.wb


Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran