Revolusi dari secangkir Kopi

revolusi dari secangkir kopi

Minggu ini saya sedang baca buku revolusi dari secangkir kopi. Buku ini bukan bercerita tentang kopi. Tapi sebuah novel yang terinspirasi dari pengalaman pribadi sang penulis Didik Fotunadi. Seorang alumni ITB yang turut merasakan masa-masa pergerakan mahasiswa 98. Mas Didik merupakan alumni geologi ITB angkatan 93.

Jaman itu negeri kita tercinta masih berada pada jaman orde baru. Kebebasan berpendapat merupakan hal yang tabu pada saat itu. Tidak banyak orang yang berani menyampaikan pendapatnya secara terbuka. Sangat banyak tokoh mahasiswa yang dimasukkan ke penjara atau harus berurusan dengan aparat pada jaman orde baru, hanya karena ingin menyampaikan aspirasinya. Walaupun terus berhadapan dengan aparat, gerakan mahasiswa tidak pernah mati. Mahasiswa terus memperjuangkan perubahan di negeri ini.

Mas Didik dalam buku ini bercerita tentang pengalamannya sendiri. Dimulai dari masa kecilnya di sebuah kampung di daerah Blitar. Kemudian menjadi mahasiswa ITB. Aktifitasnya di Himpunan, kemudian dari diskusi dengan teman2nya di PSIK mulai tumbuh keprihatinan terhadap kondisi negeri kita. Sehingga akhirnya dia terlibat aktif dalam gerakan mahasiswa 98 yang menggulingkan orde baru. Menurut beliau revolusi dan pergerakan dimulai dari langkah-langkah kecil. Bahkan langkah kecil ini dimulai dari pertemuan satu-dua orang, ngobrol ngalor ngidul sambil minum kopi. Sehingga beliau mengangkat judul revolusi dari secangkir kopi.

Kisah heroisme dan idealisme mahasiswa saat itu ditulis dengan gaya yang menarik dan tidak membosankan. Membaca buku ini kita seolah-olah diajak ikut merasakan menjadi mahasiswa pada jaman itu. Menurut saya buku ini sangat bagus bagi generasi muda masa kini untuk memahami bagaimana hebatnya perjuangan mahasiswa saat itu untuk memberi kontribusi pada negeri ini.  Semoga memberi inspirasi pembacanya untuk melanjutkan perjuangan memberi perubahan bagi negeri!


2 tanggapan untuk “Revolusi dari secangkir Kopi”

Silahkan tuliskan tanggapan, kritik maupun saran